![Sistem Reproduksi Kelinci Sistem Reproduksi Kelinci](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiDIj808gqXfBGlZ8ndgbkCUUNyd7yAEgGnCQ5MRaRyGnHeUWGFuRuH3lXOTIfekIDxZk2bJ4b9QHnM08Dl8pl8xEoG4RJwRi21aSMs_LfE-JJKfqprY3NAsFG-6fU81OMiHvVYCTInlvJ/s320/gen_6_babies__.jpg)
Memelihara kelinci
tentu merupakan hal yang menyenangkan. Hewan mamalia ini memang populer
dijadikan sahabat. Selain jinak, ia juga memliki tampilan yang
menggemaskan. Terlebih lagi, bulunya lembut dan bersih membuat ia
semakin menawan. Jika Anda memelihara sepsang kelinci yakni jantan dan
betina, jangan heran jika tidak butuh waktu lama, sang kelinci betina
sudah memberi Anda bayi kelinci. Memang kelinci termasuk binatang yang
reproduksinya cukup aktif. Dalam setahun ia bisa mengandung sebanyak 5
kali. Dalam tiap masa kehamilan, sang betina bisa melahirkan 5 sampai 10
bayi kelinci. Hal ini wajar sebab ia memang memiliki rahim yang lebih dari satu. Meski tergolong mudah, namun memahami siklus reproduksi kelinci akan membantu Anda memperoleh bayi kelinci yang sehat dan berkualitas.
Sistem reproduksi kelinci akan
siap sebagai mana mestinya pada saat kelinci tersebut mencapai usia yang
matang atau dewasa. Masing-masing jenis kelinci mencapai kematangan di
usia yang berbeda. Kelinci dengan ukuran sedang misalnya, usia dewasanya
dicapai di umur 4 sampai 4,5 bulan. Sedangkan kelinci denga bobot tubuh
yang besar biasanya akan mencapai usia dewasa di usia 6 sampai 9 bulan.
Lain lagi dengan kelinci mini. Usia dewasanya akan dicapai di suai 3,5
bulan sampai 4 bulan. Jika kelinci betina telah mencapai usia matang
atau dewasa, maka sebaiknya ia harus segera dikawinkan. Sebab jika
tidak, ada kemungkinan si akan menjadi mandul seumur hidupnya. Hal yang
menyebabkan ia mandul adalah kegemukan. Tumpukan lemak yang berlebih
dalam tubuhnya akan membuat ia susah untuk dibuahi sebab sel telur sang
betina akan menyempit. Sama halnya dengan kelinci betina, sang jantan
juga harus segera dikawinkan. Tumpukan lemak dama tubuhnya juga bisa
menyumbat saluran sperma.
Mengatur Perkawinan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_bkG21HGA_QnGhFeqSScjUZQKuw-4Ky54Uh8iueGPe4j602W2rzeYejg6EkUOigoc4ndsESFaHYm5V33w0hyphenhyphenH_dmNrQkHLXTUdWd7qsOsIeshuSyYD32nFfXhC7lAiDq_OmpuEtcVfrqY/s1600/rabbit-breeds-flemish-giant.jpg)
Kelinci tergolong binatang yang
gampang hamil bahkan beberapa saat setelah ia melahirkan. Oleh sebab itu
penting untuk mengatur masa perkawinannya. Kelinci betina bisa
dikawinkan dengan pejantan saat ia telah mencapai masa suburnya. Salah
satu ciri-ciri kelinci bentina yang sedang dalam masa subur adalah
bagian kelaminnya yang berwarna kemerahan dan juga sedikit lembab.
Sedangkan sang jantan biasanya tampak gelisah. Cara mengawinkan kelinci
cukup mudah. Anda tinggal menyatukan mereka dalam satu kandang. Jika
sang betina menolak, boleh jadi ia telah hamil. Namun cara ini tidak
selalu akurat. Boleh jadi ia menolak karena alasan lain misalnya suasana
kandang yang tak nyaman dan terlalu bising.
Setelah disatukan selama 7 hari, Anda
sudah bisa memisahkan kedua kelinci tersebut dan menunggu sampai hari ke
12 sampai ke-14. Biasanya pada masa tersebut janin sudah tumbuh dalam
uterus kelinci betina. Masa kehamilan kelinci antara 31 sampai 34 hari.
Namun dalam kondisi tertentu, ada juga kenis kelinci yang sudah
melahirkan di hari ke 21. Sementara itu, masa menyusui kelinci mencapai 8
minggu atau kurang lebih selama 58 hari. Sistem reproduksi kelinci betina
akan siap dibuahi lagi setelah 15 hari dari waktu melahirkan. Namun,
hal ini tidak dianjurkan sebab bisa mempengaruhi kualitas bayi yang
dilahirkan pun kesehatan kelinci betina. Tunggu sampai ia benar-benar
selesai masa recovery bari bisa dikawinkan kembali.