Hamster
tergolong binatang dengan tingkat reproduksi yang tinggi. Karenanya,
jika Anda memelihara sepasang hamster jantan dan betina dalam satu
kandang, jangan heran jika beberapa waktu sang betina hamil. Hamster
yang hamil memerlukan perlakuan khusus sebab dalam masa tersebut mereka
lebih rentan stress. Setelah melahirkan bayinya pun, ibu hamster tetap memerlukan sejumlah perlakuan yang tidak sama dengan hamster lainnya.
Sebab selepas melahirkan ia mengalami beberapa perubahan perilaku
seperti lebih agresif dan lain-lain. Tak hanya induk hamster, bayi yang
baru dilahirkan pun memerlukan perawatan yang benar. Kalau tidak, boleh
jadi Anda tak akan mendapati mereka tumbuh normal hingga menjadi hamster
dewasa yang lucu. Terkait dengan cara merawat bayi hamster, ada
banyak hobis yang belum memahami betul langkahnya. Sebagai akibatnya,
mereka keheranan menjumpai angka bayi hamster yang mereka miliki semakin
hari semakin berkurang. Tahukah Anda bahwa hamster merupakan binatang
kanibal? Ia bisa menganggap hamster lainnya sebagai ancaman dan
memakannya. Pola kanibalisme ini juga berlaku pada ibu hamster terhadap
bayinya. Karena itu, penanganan terhadap bayi hamster yang baru lahir
harus hati-hati. Berikut uraian cara tepat merawat bayi hamster.
Jangan Lakukan Kontak Apapun!
Kesalahan
pertama yang dilakukan pemelihara saat mendapati bayi hamster yang baru
lahir adalah menyentuhnya dengan jari. Hal ini riskan sebab bau Anda
bisa menempel pada bayi hamster tersebut dan membuat ia seketika
ditandai sebagai ancaman oleh induk hamster. Hamster yang menganggap
bayi tersebut ancaman bisa saja meninggalkan bayi dan tidak ingin
merawatnya dan bahkan bisa memakannya! Karena itu, jauh lebih baik jika
Anda mendiamkan hamster dan induknya selama beberapa waktu. Pada usia
dua hingga 3 minggu, mereka sudah "aman" jika ingin Anda sentuh.
Hal lain yang penting dalam merawat bayi hamster
adalah intensitas Anda memunculkan diri. Jangan sering "menganggu" sang
induk dan juga anaknya. Semakin minim kehadiran Anda akan semakin baik
bagi mereka. Di habitat aslinya, induk hamster menyimpan bayinya di
tempat yang gelap yang nyaris tanpa gangguan. Jadi cermati kehadiran
Anda sebatas dalam hal memberi makanan dan juga mengganti air di botol
minuman. Penuhi tempat makanannya dan juga botol air untuk jangka waktu
yang lama. Hal lain yang patut diperhatikan adalah soal kebersihan.
Memang kandang yang bersih sangat baik bagi hamster. Tapi di masa 1
sampai 2 minggu setelah melahirkan, tidak usah membersihkan kandang
hamster. Biarkan saja. Tunggu sampai sang induk dan juga bayi-bayinya
siap menghadapi Anda.
Usia 1 Hingga 10 Hari
Saat lahir, bayi hamster memiliki kulit yang kemerahan nyaris tanpa bulu. Bayi ini sangat sensitif. Tapi jangan takut sebab sang induk mengerti betul apa yang harus dilakukan. Cara terbaik Anda untuk ikut merawat bayi hamster adalah dengan mendiamkannya. Bahkan sekedar menengok pun tak boleh. Di hari ke dua sampai tiga, biasanya tanda-tanda pigmentasi kulit sudah mulai terlihat. Tapi tidak semua jenis hamster menunjukkan gejala ini. Hanya hamster yang memiliki pigmen dasar coklat saja yang sudah terlihat. Pada hari kelima, bulu-bulu pada bayi hamster sudah terlihat tumbuh. Demikian pula dengan kuping yang sudah mulai tampak. Sedangkan matanya memang belum sempurna tapi sudah hampir terlihat. Pada masa ini, asupan gizi bayi hamster hanya bersumber dari air susu induknya. Namun di hari ke delapan hingga sembilan, sang induk sudah mulai mengajarkan makanan solid ke anaknya. Dan secara perlahan mengurangi asupan susu. Pada usia ke sepuluh hari, biasanya bayi (seharunya disebut anak) hamster sudah mulai menjelajah kandang dan mencari makanannya sendiri.
Hal lain yang diperlukan dalam merawat bayi hamster adalah memberi bedding yang nyaman. Jangan mengganti sebab itu akan membuat bayi dan induk sterss. Masukkan saja tissue yang sudah disobek-sobek ke dalam kandang. Sang induk akan menyusunnya dan menjadikannya alas yang nyaman bagi bayi-bayi-nya. Merawat bayi hamster cukup mudah. Intinya: Hindari Kontak Langsung. Anda baru bisa benar-benar ada saat ia berusia minimal 10 hari atau usia dua minggu.